Dr. Irwan Tajuddin, Sosok Ideal Pemimpin KKST di Era Baru

Irwanuddin Tajuddin
Dr. Irwan Tajuddin, Figur yang dinilai layak pimpin KKST

Oleh: Edrian Saputra (Peso)

Di tengah dinamika sosial dan kultural masyarakat Sulawesi Tenggara (Sultra), baik di tanah rantau maupun di kampung halaman, kebutuhan akan figur pemimpin yang mampu menyatukan dan memberdayakan seluruh elemen warga semakin mendesak. Kerukunan Keluarga Sulawesi Tenggara (KKST), sebagai wadah perekat dan penggerak potensi daerah, tidak bisa terus terjebak dalam romantisme masa lalu. Ia harus dibangkitkan menjadi organisasi yang progresif, inklusif, dan berdampak nyata.

Dalam konteks inilah, nama Dr. Irwan Tajuddin hadir bukan sekadar sebagai alternatif, tapi sebagai jawaban paling masuk akal dan relevan terhadap tantangan yang dihadapi KKST hari ini.

Figur Intelektual dan Pemersatu
Dr. Irwan Tajuddin bukan nama baru dalam dunia organisasi dan pengabdian sosial. Latar belakang akademiknya sebagai doktor, ditambah pengalaman panjangnya dalam dunia birokrasi dan masyarakat, membuatnya memiliki keunggulan yang jarang dimiliki tokoh lain. Ia adalah representasi dari intelektual yang membumi—mengerti teori, namun sangat memahami realitas.

Lebih dari itu, Dr. Irwan dikenal sebagai figur pemersatu lintas generasi dan lintas kelompok. Di tengah fragmentasi internal yang sering terjadi dalam tubuh KKST, sosok yang mampu merangkul seluruh unsur tanpa memandang latar belakang politik, suku kecil, maupun kepentingan pribadi adalah hal yang krusial. Dan itu ada pada diri Dr. Irwan Tajuddin.

Visi Pemberdayaan Nyata, Bukan Seremonial
Satu hal yang membedakan Dr. Irwan dari banyak tokoh lainnya adalah gagasan besarnya untuk memberdayakan KKST sebagai organisasi yang bukan hanya menjaga budaya, tetapi juga menjadi pilar ekonomi, pendidikan, dan sosial. Baginya, KKST tidak boleh lagi terjebak dalam kegiatan-kegiatan seremonial tanpa dampak nyata bagi warga Sultra di perantauan.

Dalam berbagai forum diskusi, ia telah menegaskan pentingnya KKST hadir sebagai lembaga yang aktif membuka akses beasiswa, menciptakan jaringan kerja dan usaha, serta memperkuat UMKM Sultra di wilayah urban. Baginya, diaspora Sultra bukan hanya entitas budaya, tetapi juga aset ekonomi dan sosial yang harus digerakkan secara kolektif.

Diterima Semua Kalangan
Yang tak kalah penting, Dr. Irwan Tajuddin diterima oleh semua kalangan—baik di tataran tokoh senior, pemuda, hingga elemen akar rumput. Ia mampu membangun komunikasi horizontal yang efektif, tanpa sekat hierarki yang kaku. Sikap terbuka, rendah hati, namun tegas dan terarah adalah kualitas yang langka dan sangat dibutuhkan dalam memimpin organisasi besar seperti KKST.

Sejumlah organisasi pemuda dan komunitas diaspora Sultra pun secara terbuka telah menyatakan dukungannya. Mereka melihat Dr. Irwan sebagai tokoh harapan yang dapat mengangkat kembali martabat KKST, bukan hanya sebagai simbol, tetapi sebagai organisasi yang benar-benar hidup dan hidup bersama rakyatnya.

Saatnya KKST Dipimpin oleh Sosok Berkarakter dan Visioner
Sudah saatnya KKST dipimpin oleh sosok yang tidak hanya punya nama, tapi juga punya narasi, rekam jejak, dan visi masa depan. Dr. Irwan Tajuddin adalah figur langka yang tidak hanya mampu berpikir strategis, tetapi juga mampu bekerja taktis. Ia bukan pemimpin yang hanya hadir di panggung-panggung formalitas, melainkan pemimpin yang siap turun langsung ke lapangan, mendengar, dan bergerak bersama.

KKST adalah milik seluruh masyarakat Sultra. Maka, ia harus dipimpin oleh orang yang benar-benar mencintai Sultra. Bukan karena ambisi politik, bukan karena kepentingan sesaat, tetapi karena tanggung jawab moral dan pengabdian jangka panjang.

Dr. Irwan Tajuddin layak memimpin KKST. Lebih dari itu, beliau adalah kebutuhan zaman untuk membangkitkan kembali martabat, kekuatan, dan persaudaraan sejati warga Sultra di mana pun berada.

  • Arin2024

    mahasiswa magister administrasi publik Institut Stiami

    Related Posts

    ‎LIDIK Sultra Jakarta Desak Kejagung Ambil Alih Kasus Dugaan Korupsi Dana Hibah KPU Konawe Utara

    Jakarta, 31 Oktober 2025‎Puluhan aktivis yang tergabung dalam Lembaga Intelektual Demokrasi Indonesia (LIDIK) Sultra Jakarta) kembali turun ke jalan, menggelar aksi tegas di depan Kejaksaan Agung Republik Indonesia untuk menuntut…

    Skandal Jual beli Dokumen: ESDM Didesak Tolak RKAB PT TMM, Kejagung Diminta Tangkap Tri Firdaus

    ‎‎Jakarta – Suara penolakan terhadap praktik kotor di sektor tambang kembali menggema dari jantung ibu kota. Kali ini, Koalisi Mahasiswa Sulawesi Tenggara (Sultra) Jakarta bersiap turun ke jalan dengan satu…

    Tinggalkan Balasan

    Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *