Jakarta-DuaSatuNews- Aksi demonstrasi digelar oleh puluhan mahasiswa, pemuda, dan masyarakat Konawe di depan kantor DPP Partai Gerindra, Jakarta,3/12/2025 massa mendesak pimpinan partai menjatuhkan sanksi tegas kepada kadernya, Jemi Safrul Imran.
Dalam aksi tersebut, peserta membawa berbagai spanduk dan pernyataan sikap yang memuat sejumlah dugaan pelanggaran etika kepartaian. Mereka menilai Jemi Safrul Imran diduga mendukung pasangan calon Bupati Konawe pada Pilkada 2024 yang bukan merupakan rekomendasi resmi Partai Gerindra.
Selain itu, massa juga menyoroti status Jemi yang disebut belum secara resmi mengundurkan diri dari jabatan Direktur Perumda Kabupaten Konawe, meski ia disebut-sebut akan segera dilantik sebagai PAW Anggota DPRD Konawe.
Ketua Gerakan Pemuda dan Masyarakat Konawe, Arin Fahrul Sanjaya, menegaskan bahwa tindakan ini merupakan bentuk dorongan agar partai menjaga integritasnya.
“Kami datang jauh-jauh ke Jakarta untuk meminta DPP Gerindra bertindak tegas. Jika benar ada pelanggaran etika dan disiplin partai, maka tidak boleh dibiarkan. Kredibilitas partai harus dijaga,” ujarnya dalam orasi.
Sementara itu, Penanggung Jawab aksi, Adrian Moita, menyampaikan bahwa pihaknya telah menyiapkan bukti-bukti dugaan pelanggaran yang akan diserahkan kepada pengurus DPP Gerindra.
“Kami membawa data dan dokumen pendukung. Tinggal bagaimana DPP menindaklanjuti secara transparan. Jika tidak ada respons, kami akan kembali dengan massa yang lebih besar,” tegas Adrian.
Tuntutan Aksi
- Massa aksi menyerahkan surat resmi berisi tiga tuntutan utama:
- Pemecatan Jemi Safrul Imran dari keanggotaan Partai Gerindra apabila terbukti melakukan pelanggaran etika.
- Dilakukannya pemeriksaan internal secara transparan, serta hasilnya disampaikan kepada publik.
- Penguatan mekanisme pengawasan terhadap kader yang memegang jabatan publik.
Aksi berlangsung damai dengan pengawalan aparat kepolisian. Para demonstran berjanji untuk terus mengawal proses ini hingga mendapat respons resmi dari DPP Gerindra.





